24 Maret 2011

Perhatian Kurang, HIV AIDS di Bengkulu Naik 24,6% Pertahun

BENGKULU,BE-Kedatangan Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih di Bengkulu digunakan penderita HIV AIDS (ODHA) untuk mengungkapkan isi hatinya. Seperti dilakukan penderita HIV AIDS bernama Ronald. Ia tergabung LSM KIPAS (Komunitas Peduli HIV AIDS) kepada Menkes dan release kepada media mengatakan dia tertular melalui suntikan tak steril dari penderita narkoba yang sudah terjangkit HIV AIDS sebelumnya. Dia sendiri juga sebelumnya merupakan pengguna narkoba.

Ronald sendiri kepada Menkes dan media menyayangkan data diungkapkan Kadinkes Provinsi Bengkulu Dr H Bambang Suseno SKM MM yang menyatakan ada 298 kasus HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu. Sebenarnya berdasarkan data KIPAS, terdapat 467 kasus HIV AIDS di Provinsi Bengkulu. Dengan peningkatan kasus pertahun mencapai 24,6%. "Data ini kita dapat dari kegiatan penjangkauan pada kelompok beresiko (WTS, waria dan pengguna narkoba) dengan melakukan penyadaran intervensi perubahan prilaku beresiko HIV AIDS.
Sejauh ini di Provinsi Bengkulu dikatakan Ronald banyak ODHA yang tidak terjangkau serta terabaikan. Jika dibiarkan hal ini bisa berbahaya.  Seharusnya VCT (Voluntary Counseling And Testing) tidak saja diletakkan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Semua rumah sakit dan puskesmas harus ada VCT. Karena itu bisa sebagai salah satu strategi penggulangan HIV AIDS.  Soalnya hampir di setiap wilayah, khususnya di tingkat kecamatan tidak terlepas dari persoalan HIV Aids," katanya.

Ronald dan ODHA lainnya juga mengeluhkan lambanya Pemprov Bengkulu merespon penanggungan HIV AIDS. Instansi yang ada sibuk dengan agenda sendiri dan malas untuk saling berkordinasi. Paling ironis KPA (Komisi Penanggulangan HIV AIDS) Provinsi Bengkulu dituding tidak menjalankan fungsinya. Ini sesuai hasil supervisi KPAN (Komisi Penanggulangan HIV AIDS Nasional).

Sementara itu, disela-sela peresmian VCT KKP Pulau Baa kemarin, Ronald sempat berbincang dengan Menteri Kesehatan.  "Alhamdulilah protokoler menteri memperbolehkan saya menyampaikan uneg -uneg. Dengan status saya sebagai ODHA ternyata lebih mudah bertemu langsung dengan Bu Menteri," ucapnya.

Sementara itu, Menkes sendiri terkejut mendengar apa yang disampaikan Ronald. Bahkan Menkes meminta Ronald mengirimkan lebih lengkap secara tertulis epidemologi terkait kondisi HIV AIDS di Provinsi. "Beliau berjanji akan menindak lanjutinya," ujarnya.  Pada kesempatan itu, Ronald sendiri mengimbau teman-teman ODHA untuk berkomitmen cukup mereka saja yang terinfeksi HIV AIDS. "Harapan saya mari kita bergandengan tangan membuka diri dalam bermasyarkat. Kami juga manusia sama seperti masyarakat lainnya," ujarnya.(bengkulu ekspress)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Dijual Alat Tes HIV/ AIDS yaitu mono rapid test berbentuk card. Anda bisa tes sendiri, hasilnya anda sendiri yang tahu.

Harga :
Rp.25.000,-/ 1 pcs + Ongkos Kirim (JNE, TIKI atw Pos).

Khusus utk Kota Bengkulu bisa COD (Cash On Delivery).

Cara Pemakaian :
- Cukup 3 tetes darah (serum/plasma) diteteskan ke alat test tsb, maka dlm beberapa menit Hasilnya langsung Kelihatan, jika garisnya 2 maka itu artinya Positif HIV dan jika garisnya 1 artinya Negatif.

Bagi Anda yang telah Positif terinfeksi Virus HIV/ AIDS secepatnya Konsultasi dgn Dokter Ahli, agar mendapat penanganan yang lebih dini jangan sampai akut penyakitnya.
Bagi Anda yang Negatif, tinggalkanlah kebiasaan buruk Anda yang beresiko, agar terhindar dari Virus HIV (penyakit AIDS).

Untuk pemesanan Hub/ SMS : 0821 846 99991 ( An. Wijaya )

email : fifamart@yahoo.com.