24 Maret 2011

Jembatan Selat Sunda Mulai Dibangun 2014

Pemerintah tengah menyiapkan Peraturan Presiden Khusus tentang Percepatan Pembangunan Jembatan Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Sumatera. Peraturan itu ditargetkan rampung April ini. Adapun pembangunannya ditargetkan mulai tahun 2014. ”Semua tahapan sudah dilalui. Diharapkan, draf awal selesai bulan depan,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Istana Negara, Rabu (23/3/2011) usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Menurut Hatta, draf peraturan presiden itu telah selesai dibahas Kementerian Perekonomian. Selanjutnya, draf diharmonisasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebelum disampaikan ke Presiden. Jika tidak ada koreksi, draf itu segera ditandatangani Presiden dan mulai diberlakukan.

Saat disinggung mengenai estimasi biaya pembangunan Jembatan Selat Sunda, Hatta menyatakan berkisar 10 miliar-15 miliar dollar AS atau Rp 87 triliun-Rp 114,5 triliun. Estimasi itu masih menyesuaikan desain yang dipilih. ”(Biaya) tergantung seperti apa desainnya. Kita menginginkan ada kereta api di tengahnya. Tentu biayanya akan lebih tinggi. Kita harap pembangunannya tahun 2014,” kata Hatta.

Tahun lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah menawarkan skema kerja sama pemerintah dan swasta dalam membangun Jembatan Selat Sunda. Saat itu, jembatan sepanjang 31 kilometer tersebut diperkirakan membutuhkan dana lebih dari Rp 100 triliun.

Menurut Atut, Presiden antusias sekali mempercepat pembangunan Jembatan Selat Sunda. Pembangunan diharapkan dapat memberikan solusi terbaik menghubungkan akses transportasi Jawa-Sumatera. ”Kami sudah mempunyai MoU (nota kesepahaman) antara Pemerintah Provinsi Banten, Lampung, dan pemangku kepentingan. Ke depan (MoU) akan ditingkatkan bila sudah ada Perpresnya,” kata Atut.

Selain membahas percepatan pembangunan Jembatan Selat Sunda, dalam pertemuan dengan Presiden juga disampaikan rencana pembangunan pelabuhan internasional di Bojonegara, kerja sama dengan Iran dalam pembangunan kilang minyak di Banten, serta pembangunan Waduk Karian.

Kementerian Pekerjaan Umum mengungkapkan investor asal Jepang dan Malaysia, seperti Petronas minati pembangunan jembatan Selat Sunda.

Proyek senilai Rp2S0 triliun itu akan dibangun oleh sebuah konsorsium yang terdiri dari BUMN, BUMD dan sejumlah perusahaan konstruksi skala besar.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan investor Malaysia yang berminat untuk ikut membangun jembatan sepanjang 30 kilometer tersebut adalah Khazanah Sdn Bhd, Putra Jaya Holding, Petronas, dan sejumlah investor Jepang.

Untuk investor lokal yang serius mengikuti perkembangan hingga tahap prastudi kelayakan yaitu PT Artha Graha.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengungkap pembangunan jembatan Selat Sunda akan dipersiapkan secara cermat dan matang untuk mengantisipasi terjadinya bencana tsunami dan dampak dari letusan anak Gunung Krakatau. "Jembatan yang kita desain dengan dua jalur itu nantinya akan kita pasangkan batu pemecah ombak yang mampu memecah gelombang tinggi sekitar 50 meter dari dampak tsunami akibat letusan anak Gunung Krakatau,” katanya dalam rapat dengan Komisi V DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/3/2011).

Menurutnya, pembuatan tanggul pemecah ombak dalam pembangunan jembatan Selat Sunda itu didesain sedemikian rupa sehingga pada jarak 5 meter ombak setinggi sekitar 50 meter akibat tsunami dan letusan anak Gunung Krakatau mampu diatasi dan dipecah. "Kami sudah antisipasi dari gelombang ombak tinggi menghantan jembatan Selat Sunda nantinya dengan membuat tanggul pemecah ombak sepanjang jembatan tersebut dengan jarak 5 meter,” ujarnya.

Djoko menerangkan, teknologi konstruksi yang akan digunakan nantinya mampu menahan gelombang tsunami dan letusan anak Gunung Krakatau ini masih akan dikaji dari pengalaman negara lain. Seperti pengalaman China, Amerika Serikat dan Eropa.

Lebih lanjut dikatakan, jembatan Selat Sunda yang dibangun nantinya kemungkinan akan menjadi jebatan terpanjang kedua yang ada di dunia seteleh jembatan terpanjang yang dimiliki China.(berbagai sumber)

Tidak ada komentar: