17 Maret 2011

MARAK PEMBOBOLAN ATM, BUKTI LEMAHNYA JAMINAN KEAMANAN BANK NASIONAL

Nasabah selalu mempercayakan uangnya pada bank. Pihak bank pun berlomba-lomba menyuguhkan aneka pelayanan, reward, bonus, bunga super ringan, atau janji plus-plus lainnya yang sangat menggiurkan. Automatic Teller Machine (ATM) adalah salah satu fasilitas modern, ekslusif dan aman terpercaya yang diberikan bank untuk memudahkan nasabah melakukan transaksi perbankan secara praktis, kapan dan di mana pun selama 24 jam.
Namun kasus pembobolan ATM justru semakin marak! Riaupos.com (21/01/2010) merilis penegasan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Rochadi, bahwa Bank Indonesia sudah menerima laporan dari 6 bank yang mengalami pembobolan ATM, yakni BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Permata dan Bank Internasional Indonesia (BII). Sebanyak 13 ATM milik 6 bank tersebut datanya sudah dicuri, terutama di Denpasar. Rekening yang dibobol melalui 13 ATM tersebut mencapai 236 rekening.
Menurut Prasetya (2010:44), PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mengakui ada 200 nasabahnya yang mengalami masalah pengurangan saldo akibat transaksi mencurigakan. Total kerugian yang diderita akibat kasus ini mencapai Rp 5 miliar. ‘’Kira-kira ada 200 nasabah. Kerugian Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar,’’ ujar Wakil Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja melalui pesan singkatnya kepada media.
Kejahatan ATM sungguh musuh kita bersama. Keberadaan mereka merupakan ancaman bagi semua nasabah dan keberadaan perbankan di negeri ini. Kejahatan mereka sudah selayaknya ditumpas hingga keakar-akarnya. Namun yang lebih penting lagi, pihak perbankan pula perlu mengevaluasi diri untuk meningkatkan lagi kualitas jaminan keamanan ATM-nya dari para pembobol. Bila pembobolan ini terus berulang, akan kemana lagi jutaan nasabah di negeri ini akan menyimpan uangnya secara aman.
Pihak perbankan dan pemerintah harus segera menyikapi hal ini guna memberikan rasa aman bagi para nasabah. Bank Indonesia telah memerintahkan seluruh bank untuk memperbaiki dan memperketat sistem keamanan mereka. Kepolisian mengusulkan agar mesin ATM dilengkapi alat pemindai sidik jari. Sedang Vice President dan Regional Head, Security and Risk Management Mastercard Internasional untuk wilayah Asia Pasifik, Esmond Chan berencana untuk melindungi pemegang kartu ATM dengan mempercanggihnya sehingga lebih aman dan mampu lebih melindungi.(**)

Tidak ada komentar: