08 Maret 2008

Kanedi Bongkar Kabinet, Firdaus Rosid Plt Sekkot

Walikota Bengkulu, H Ahmad Kanedi SH MH, Kamis (6/3) lalu merombak 'kabinet'. Sebanyak 43 pejabat eselon II, III dan IV dimutasi. Dalam mutasi itu, Plt Sekkot Drs Syafran Junaedi SH MH diganti oleh H Firdaus Rosid SE yang sebelumnya Kepala Bapedalda Kepahiang. Syafran selanjutnya menempati pos baru sebagai Kepala Bappeda Kota. Selain itu tercatat 2 pejabat non job, yaitu Johan Martono MPd dan Yusuf Manan.
Posisi Johan Martono sebagai Kadis Pasar dipercayakan kepada Drs Imron Rosadi yang sebelumnya sebagai Kadis Kimpraskot. Sedangkan jabatan Kadis Kimpraskot dijabat Ir H Aria Dharma Damsyik MM.
Dalam sambutannya, Walikota H Ahmad Kanedi SH MH menegaskan mutasi adalah hal biasa. "Pergantian untuk penyegaran dan promosi. Jadi jangan dianggap sesuatu yang menakutkan atau mengkhawatirkan,'' ujar Walikota. Ia mengharapkan pejabat yang dimutasi sudah serah terima jabatan selambat-lambatnya Senin nanti (10/3). "Usai sertijab harus segera bekerja," tegasnya.(fds)

Kota Bengkulu Mengalami Inflasi 0,51 Persen

Pada bulan Februari 2008, Kota Bengkulu mengalami inflasi 0,51 persen.  Tingkat inflasi ini lebih rendah dibandingkan dengan keadaan bulan Januari 2008 lalu yang tercatat sebesar 1,58 persen. Inflasi di bulan Februari ini merupakan andil dari kenaikan harga sejumlah barang dan jasa terutama cabe merah, minyak goreng, emas perhiasan, ikan dencis, baju kaos, tshirt, daging ayam ras, ikan ekor kuning, roti manis, jengkol dan berbagai komoditi lainnya.
Dari 7 kelompok IHK, lima kelompok mengalami kenaikan indeks masing-masing kelompok Bahan Makanan 0,58 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,55 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,26%. Kelompok sandang 2,56 persen dan kelompok kesehatan 0,55 persen. Dua kelompok lain, yakni kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga serta kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks.
Laju inflasi selama Januari-Februari 2008 tercatat sebesar 2,09 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan laju inflasi periode yang sama tahun 2007 yang tercatat sebesar 0,09 persen atau 2006 sebesar 0,60 persen.
Jika inflasi year on year (Februari 2007-Februari 2008) mencapai 7,10 persen. angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Februari 2006-Februari 2007) sebesar 5,99 persen namun lebih rendah dibandingkan tahun 2006 (Februari 2005-Februari 2006) yang mencapai 22,08 persen.(fds)

06 Maret 2008

Pendataan Dana Recovery Kacau

Keresahan akibat tidak sesuainya jumlah bantuan dana recovery dengan jumlah korban gempa mulai terasa. Kelompok Swadaya Masyarakat Pengguna (KSMP) yang telah terbentuk sebelumnya banyak yang harus dirombak ulang. Tidak hanya itu rapat-rapat terkait persiapan penerimaan dana recovery kerap harus dilakukan berkali-kali dan terkadang berakhir tanpa hasil. Hal tersebut dikeluhkan oleh berbagai pihak di Kota Bengkulu.
Sementara itu, meski Satlak Kota Bengkulu mentargetkan KSMP terkumpul kemarin, namun nyatanya belum juga selesai. Padahal dana recovery telah mengendap di Bank Bengkulu sejak Senin lalu. Korban gempa di Bengkulu agaknya harus menunggu sampai batas waktu yang tidak jelas untuk mendapatkan dana guna memperbaiki/membangun lagi rumah-rumah mereka.(**)

APBD Disahkan Rakyat Tunggu Gebrakan Walikota

5/3/2008 - Setelah melewati pembahasan yang panjang, akhirnya rapat paripurna DPRD Kota Bengkulu mengesahkan APBD Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2008. Hal tersebut tercapai setelah seluruh fraksi di DPRD Kota Bengkulu menyetujui RAPBD ditingkatkan menjadi Perda.(**)

Pendapatan Daerah                                        Rp 446,5 M
Terdiri Atas
  • PAD                                                                   Rp 29 M
  • Dana Perimbangan                                          Rp 401,4 M 
  • Pendapatan Lain-Lain                                    Rp 15 M

Pengeluaran Daerah
Terdiri Atas
  • Belanja Langsung                                            Rp 244,9 M
  • Belanja Tidak Langsung                                 Rp 29 M

Defisit Anggaran                                              Rp 23,1 M
Defisit Ditutupi Dengan SILPA th 2007
(Sisa Lebih Perhitungan Anggaran)             Rp 25,2 M